Materi yang paling disenangi Joel adalah Art and Craft. Dan objek yang paling digemarinya adalah membuat robot. Dan ini adalah salah satu karnyanya (diajarin daddy tentunya).
Sering jadwal belajar Joel berantakan, karena memang nggak ada jadwal. lol.
Apa saja yang ingin dikerjakannya, oke. Yang kurang adalah engangementnya dengan dunia luar, karena memang kita jarang keluar rumah. Tetangga pun nggak ada. Seminggu dua kali kami mengajaknya bermain di Taman Bermain Anak supaya dia bisa bersosialisasi. Hari minggu, ikut sekolah minggu bareng anak-anak Korea.
Ada yang mengejutkan terjadi hari ini. Waktu di jemput Andi (aktivis gereja) di Sekolah Minggu, Joel sedang bertelanjang dada dikelilingi oleh anak-anak yang lain sambil tertawa-tawa. Sebagian dari anak-anak itu ada yang memegang-mengan perutnya.
Dengar seperti itu, tentu hati saya jadi resah karena mengira anak saya jadi korban bullying. Bisa jadi karena dia satu-satunya orang asing dan tidak pandai berbahasa Korea.
Joel saya panggil dan tanya, "siapa yang bukain baju Joze (panggilan Joel) tadi".
"Joze buka baju sendiri mami" Jawabnya.
"Benar? bukan dibukain teman-teman?" tanya saya lagi.
"Bukan" kata Joel serius.
"Kenapa, buka baju?" saya juga khawatir karena sekarang kan sedang musim dingin.
"Joze kan tadi jadi Tarzan..." katanya sambil terus nyerocos, bahwa dia dan teman-temanya bersenang-senang bermain Tarzan-Tarzanan dan Spiderman. Dan dia dengan sukarela membuka baju atasnya.
Wah, anakku. Ingin menjadi center of attention dan ingin punya banyak teman, tapi karena kemampuan bahasanya terbatas jadinya memakai cara-cara seperti itu. Saya kemudian menerangkan bahwa apa yang dilakukannya tidak pantas. Buka baju hanya untuk mandi di kamar mandi atau berenang. Lain kali tidak boleh buka baju di tempat umum baik karena keinginan sendiri maupun keinginan orang lain. Joel, menangguk-angguk sambil bilang "Iya, mami".
Sering jadwal belajar Joel berantakan, karena memang nggak ada jadwal. lol.
Apa saja yang ingin dikerjakannya, oke. Yang kurang adalah engangementnya dengan dunia luar, karena memang kita jarang keluar rumah. Tetangga pun nggak ada. Seminggu dua kali kami mengajaknya bermain di Taman Bermain Anak supaya dia bisa bersosialisasi. Hari minggu, ikut sekolah minggu bareng anak-anak Korea.
Ada yang mengejutkan terjadi hari ini. Waktu di jemput Andi (aktivis gereja) di Sekolah Minggu, Joel sedang bertelanjang dada dikelilingi oleh anak-anak yang lain sambil tertawa-tawa. Sebagian dari anak-anak itu ada yang memegang-mengan perutnya.
Dengar seperti itu, tentu hati saya jadi resah karena mengira anak saya jadi korban bullying. Bisa jadi karena dia satu-satunya orang asing dan tidak pandai berbahasa Korea.
Joel saya panggil dan tanya, "siapa yang bukain baju Joze (panggilan Joel) tadi".
"Joze buka baju sendiri mami" Jawabnya.
"Benar? bukan dibukain teman-teman?" tanya saya lagi.
"Bukan" kata Joel serius.
"Kenapa, buka baju?" saya juga khawatir karena sekarang kan sedang musim dingin.
"Joze kan tadi jadi Tarzan..." katanya sambil terus nyerocos, bahwa dia dan teman-temanya bersenang-senang bermain Tarzan-Tarzanan dan Spiderman. Dan dia dengan sukarela membuka baju atasnya.
Wah, anakku. Ingin menjadi center of attention dan ingin punya banyak teman, tapi karena kemampuan bahasanya terbatas jadinya memakai cara-cara seperti itu. Saya kemudian menerangkan bahwa apa yang dilakukannya tidak pantas. Buka baju hanya untuk mandi di kamar mandi atau berenang. Lain kali tidak boleh buka baju di tempat umum baik karena keinginan sendiri maupun keinginan orang lain. Joel, menangguk-angguk sambil bilang "Iya, mami".
No comments:
Post a Comment