Jan 22, 2008

Kabar duka Cita

Dua hari ini salju yang cukup lebat turun walaupun tidak bertahan lama karena mencair setelah menyentuh bumi mengakibatkan jalanan becek. Suasana mendung, membuat tinggal di rumah dan meringkuk di tempat tidur sambil membaca buku atau menonton adalah pilihan yang paling asyik. Namun tentu saja pilihan itu bukan untukku.

Hari minggu setelah ibadah kami menerima telpon dari Indonesia. Saudara Niklas yang bulan lalu pulang ke Manado menjenguk istrinya yang sakit mengabarkan kalau istri nya tersebut telah berpulang bertemu dengan Tuhan Yesus.

Kami turut berduka dan juga larut dalam kesedihan. Kurang dari dua bulan sejak ibu muda ini dideteksi tumor otak, Tuhan sudah memanggilNya. Saya membayangkan apa yang harus suami (sdr. Niklas) dan anak mereka yang masih 6 tahun tanpa ibu dan istri terkasih. Bagaimana tahun-tahun yang panjang yang harus mereka tapaki dengan memori yang indah yang tidak pernah hilang tentang sosok ibu dan istri ini.

Niklas terkenal sebagai family guy, selama di Korea tidak akan melewati seharipun tanpa menelpon untuk mengetahui kabar istri dan anaknya. Dan sekarang istri yang sangat dicintainya telah tiada, tentu hari-hari kedepan menjadi sulit dan kelam.

Namun, berbicara dengan sdr. Niklas sangat menguatkan, meskipun kami tahu bagaimana ia berduka tapi kedengaran kalau ia tabah dan pasrah. Ia tahu dengan pasti kemana istrinya telah pergi dan kemana kita semua sedang menuju. Ya, suatu saat nanti kita akan bertemu kembali di kehidupan yang tidak akan pernah punah.

Saya ngomong ke Nando "Tuhan tidak mengijinkan Rivana (nama istri Niklas), untuk menderita lebih lama ya?" Dibanding dengan Pak Harto yang fungsi organ-organ penting penunjang nyawa yang sudah tidak berfungsi namun beliau belum juga dipanggil YME, Rivana yang rakyat jelata, yang beriman kepada Yesus mulus jalannya tidak perlu menderita dan menahan sakit berlama-lama.

Sebelumnya, dokter menyarankan untuk operasi di Singapur atau Malaysia dengan tingkat harapan kesembuhan atau pemulihan total yang sangat tidak pasti. Tapi sdr. Niklas berpikir, mau dapat dari mana uang ratusan juta tersebut, dan lagi bukankah Tuhan kita berkuasa dan berdaulat? kalau Tuhan ingin kesembuhan tanpa operasi pun bisa terjadi, jika Tuhan ingin memanggilNya dengan operasi pun pasti sia-sia. Inilah langkah iman orang percaya. Just surrender, tahu pasti bahwa Tuhan tahu memberikan yang terbaik bagi orang-orang yangmengasihiNya.

No comments: